Never Stop Exploring

karstindonesia.blogspot.com

NOT TAKE ANYTHING EXCEPNT THE PICTURE

karstindonesia.blogspot.com

This is default featured

karstindonesia.blogspot.com

This is default featured

karstindonesia.blogspot.com

Sabtu, 07 April 2012

Karst kabaena dengan keindahan guanya

Pulau kabena  terletak  dengan luas wilayah  873 km2  serta berjarak  56 km dari pulau Buton.  Struktur geologi pulau kabaena tersusun dari batuan berkapur yang  termasuk mandala (terrane) Sulawesi timur yang dicirikan oleh gabugan batuan ultramafik, mafik dan malihan. Kabaena berada di wilayah pantai yang secara geologi dekat dengan zona subdiksi sehingga  merupakan daerah yang sangat rawan dengan gempa tektonik.

Kondisi  morfologi pulau Kabaena  berupa  perbukitan, daerah karst dan dataran rendah. Morfologi perbukitan  terletak dibagian utara pulau dan memanjang kearah selatan  sampai perbukitan karst yang berbatasan langsung dengan gunung Sabampolulo di bagian tengah. P. kabaena mempunyai  berkisar antara  100 – 600 meter di atas permukaan laut.  Daerah karst terdapat dibagian tengah pulau dengan puncak  yaitu gunung batu sangia yang memiliki ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Batuan ini terbentuk  oleh batu gamping.
Pulau kabaena daerah karts watuburi  banyak memiliki gua serta keindahan flowston dan ornamen lainnya yang  ada disana. Sekian banyaknya gua yang ada di pulau kabaena  tim speleunker memberina nama dengan keindahan yang ada di dalam gua Serta ada pula memberi nama gua dengan bernamakan orang.




Sumber ; Catatan perjalanan kabut telah turun spelunker harus expolring

Jumat, 06 April 2012

Cave Enrekang



Kawasan  karst Enrekang, menawarkan panorama dan pemandangan bukit karst, tempat ini segar dan sejuk. Kawasan karst enrekang yang terletak antara 281 kilometer di utara kota Makassar, memiliki ketinggian 1200 meter dari permukaan laut
Karst Enrekang mempunyai banyak gua vertikal dan horisontal, yg memiliki keindahan stlakmit dan stalktinya yang begitu menakjubkan yang menawarkan buat para caver untuk mengekspolrasinya. Salah satu tempat keberadaan gua – gua yang ada di enrekang berada di daerah Pasui, Barokoh, Benteng Alla, Maiwa, dan Bambapuang. masih banyak lagi daerah – daerah yang belum di ekspolrasi oleh tim speleunker.

Gua tertua di indonesia

Gua Prasejarah Leang-Leang Sumpang Bita Pangkep di Sulawesi selatan merupakan gua-gua tertua di Indonesia. Hasil-hasil penelitian terdahulu oleh Ahli Purbakala tentang Peninggalan Sejarah di Sulawesi Selatan menyebutkan bahwa di daerah ini sangat banyak ditemukan peninggalan sejarah baik berupa gua (leang) maupun benda-benda yang terdapat di dalamnya.

Gua Prasejarah Leang-Leang Sumpang Bita Kabupaten Pangkep adalah gunung batu kapur yang berlubang sebagai tempat kegiatan kahidupan manusia di masa lampau.

Dari segi arkeologi yang dimaksudkan leang ialah gua yang dijadikan kegiatan kehidupan manusia. Umumnya pada dinding gua tersebut ditemukan lukisan (rock painting) yang berupa cap tangan, gambar babi rusa, dan sebagainya. Alat kegiatan (kehidupan) sehari-hari (artefak) serta adanya gundukan-gundukan kerang atau sifut yang menandakan bahwa dalam suatu waktu tertentu kehidupan di gua (leang-leang) itu pernah dihuni manusia.

Menyangkut gua (leang) sebagai pusat kegiatan manusia purba maka pada dasarnnya gua itu sendiri adalah situs arkeologi prasejarah. Adapun kegiatan yang ada di dalamnya merupakan kegiatan materil dan spiritual

Gua terpanjang di Sulawesi

Salukang kallang sebuah gua yang memiliki panjang kurang lebih 12,600 m gua ini tepatnya berada di Desa Kappang Kabupaten Maros Sulawesi Selatan,
Salukang kallang saat ini merupakan gua yang terpanjang di Sulawesi, system gua ini memiliki sekumpulan system sehinga  memiliki 8 pintu masuk gua. Salah satu pintu masuk gua salukang kalang vertikal dengan kedalaman kurang lebih - 150 m.
Salukang kalang dengan system sungai bawah tanahnya menghsilkan ornamen yang sangat menakjubkan dan sangat bangus belajar tentang hidrologie gua

Keterangan gambar :
1. Air terjun bantimurung
2. Gua Tante
3. Gua Salukang Kalang
4. Lubang batu Neraka
5. Lubang Kabut
6. Kappang

Sumber; Catatan perjalanan kabut telah turun aku menunggu

Kamis, 05 April 2012

Teknik Ultra Light Rigging

Teknik ultra light rigging adalah sebuah teknik rigging yang mempermudah dan mempercepat penelusuran gua dimana peralatan yang di gunakan adalah peralatan yang kecil dan memiliki multi fungsi pengunaan serta meminimalisasi berat beban peralatan untuk mempermudah penelusuran gua,
Tali yang biasa di gunakan tali 8 mm dan bahkan 7 mm begitupun dengan peralatan logam yang  kecil  dan kebanyakan mengunakan tali dynema karena bahanya ringan dan memiliki kekuatan yang sangat luar biasa.
Jika anda senang dengan vertical cave marthon sangat bagus digunakan Teknik ultra light rigging tapi haruslah berhati - hati, sebaiknya digunakan para tingkat advanced.

Sumber; catatan perjalanan VCM 07 kabut telah turun aku harus diam
ambhuarkeosinis

Leang Pute 'Singel Pitch' terdalam di Indonesia

Tepat pada tahun 2011 tim Acintyacunyata Speleological Club Yogjakarta atau di singkat ASC. Melakukan ekspolarasi Gua Hatu Saka di kepulauan Maluku yang memiliki kedalaman -388 m, yang sebelumnya di sandang oleh gua Leang Pute yang berada Kab Maros  dengan kedalaman -273 m.
Sekarang leang pute bukan lagi gua terdalam di indonesia, namun kini julukanya 'Singel Pitch' terdalam di Indonesia masih di sandang.
Kami tunggu episode selanjutnya para Caver, Speleologi,Spelounker, Speleogenesis dll entah apa namnya. untuk menemukan gua terdalam di Indonesia.
..........ARE YOU READY....????
 Sumber; catatan perjalan kabut telah turun aku harus pergi

Peta gua dan Surface Grid dengan tampilan Tiga Dimensi.

Overlay Peta Gua dan Surface Grid

1. Buka beberapa peta gua yang tersimpan dalam format csp.




2. Klik Tools – Load surface grid 


Akan muncul table surface grid, klik file - open


Pilih file surface grid hasil convert global mapper 


Lalu klik ok


3. Klik Profile and freeform akan nampak peta gua dan topografi model wireframe secara tiga dimensi



4. Atur tampilan peta sesuai dengan warna dan ukuran yang diinginkan
Klik Setting – Graphic setting dan setelah pengaturan selesai Klik ok




Sumber catatan; surveyor never stop exploration

Mungkinkah, Indonesia memiliki gua terdalam di dunia


Krubera Cave (- 2010 m) adalah gua terdalam di dunia saat ini bertempat di kawasan arabika massive, dan lorong paling dasar atau ujungnya dinamakan 'game over
Mungkin kah indonesia memiliki gua sedalam ini???
Jawabannya : Mungkin sekali, Indonesia memiliki beberapa kawasan karst yg berpotensi seperti kawasan arabika massive...Dimanakah tempatnya??? ada di karst gunung lorenz, Papua dan pegunungan Mekongga, Sulawesi Tenggara
ini adalah salah satu dolina yang ada di papua di ketinggian 3580 Mdpl
Sumber; Catatan Kabut telah datang aku harus pergi

Dok; Korpala Unhas

Karts Maros dan Pangkep

Tahun 2001 mempunyai makna tersendiri bagi kalangan pencinta karst dan pemerhati lingkungan di Sulawesi Selatan, Pasalnya pada tahun ini  salah satu dari kawasan khas dan unik yang dimiliki daerah ini secara aklamasi diakui oleh kalangan ilmuan dan penelusur gua dari 34 negara didunia sebagai kawasan yang memiliki nilai dunia dan mendesak untuk segera dikonservasi. Momen ini dianggap sebagai titik awal perhatian yang signifikan terhadap kelangsungan manfaat dari kawasan karst seluas 300.000 hektar yang membentang sepanjang timur Kab. Maros dan Pangkep. Perhatian  dunia ini setidaknya mampu menjadi kontrol terhadap eksploitasi berlebihan yang hanya mengedepankan kepentingan sesaat dan segolongan manusia selama ini.
Kawasan karst Maros-Pangkep oleh ahli geologi  termasuk dalam golongan Formasi Tonasa yang berumur antara miosen awal sampai miosen akhir, terbentuk dari aktifitas air pada areal batu gamping sehingga membentuk bentangan alam yang khas.. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, ternyata kawasan ini mengandung sumber tambang yang besar utamanya untuk Industri Semen dan Marmer serta kandungan batu kerikil dan pasir  untuk keperluan bangunan. Hadirnya batuan beku yang mengintrusi batu gamping dibeberapa tempat menyebabkan terjadinya proses metamorfosis batu gamping menjadi Marmer. Proses intrusi ini antara lain dijumpai di  daerah Bungoro Kab. Pangkep dan di Leang-leang Kabupaten Maros. 
Sampai saat ini tercatat dua industri semen yang beroperasi di Kawasan Karst Maros Pangkep yaitu Industri Semen Tonasa yang berada di dua Tempat di kab. Pangkep dengan luas areal sekitar 1354,7 ha atau Kurang lebih 25% dari kawasan kars yang ada di Kab. Pangkep dan Industri Semen Bosowa (Anak Perusahan Bosowa Grup)  yang beroperasi sejak tahung 1988 di kawasan karst Maros dengan luas ijin usaha sebesar 720 ha. Selain itu tercatat 24 perusahan marmer telah mengantongi isin usaha dengan luas areal kelolah antara 15 – 25 hektar. Ekploitasi bahan galian marmer ini terpusat di dua tempat yaitu di Kecamatan Bungoro kabupaten Pangkep dan di Desa Leang-leang di Kabupaten Maros. Industri marmer yang telah resmi beroperasi diantaranya adalah  PT. Citatah Tbk.….. di Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep dan PT. Sulawesi, PT Bosowa Mining, PT. Makassar Langgaulaweng di Desa Leang-Leang Kabupaten Maros. Rata-rata isin usaha perusahan marmer ini berkisar antara 15 –25 hektar.
Dampak lingkungan yang secara langsung dapat dilihat di lapangan diakibatkan oleh industri ini adalah perubahan fisik kawasan menjadi daerah gurun batu yang gersang.  Perluasan kerusakan seperti ini akan semakin bertambah sejalan dengan  aktifitas pabrik dan juga akan disertai polusi udara akibat debu. Belum termasuk kemungkinan dampak sosial yang potensial tercipta dari penduduk yang bermukim disekitar areal pabrik. yang pada akhirnya akan memunculkan konflik vertikal antara masyarakat dan perusahaan, karena pada kenyataannya kebanyakan dari industri ini tidak memperdulikan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Penggundulan hutan penutup karst juga akan berlanjut dengan penurunan kemampuan menyerap dan menyimpan air yang diketahui selama ini sebagai sumber penyangga hidup masyarakat Maros dan Pangkep khusunya untuk pengadaan air bersih.
Kekhawatiran terhadap kelestarian fungsi kawasan karst Maros Pangkep cukup beralasan karena ada indikasi bahwa kebanyakan dari perusahaan pertambangan ini tidak dilengkapi dengan rencana pemulihan lahan pasca pengrusakan (Dokumen AMDAL).   Lahan bekas operasi pabrik nantinya mau dijadikan apa ? . Pertanyaan sederhana seperti ini mestinya tidak sulit dijawab oleh perusahaan yang dilengkapi dengan dokumen amdal, tetapi dalam satu kunjungan lapangan yang dilakukan oleh MPA se Indonesia ke salah satu Industri semen di Maros, jawaban yang muncul jauh dari yang diharapkan bahkan terkesan mengada-ada. Pemerintah dalam hal ini Bapedalda juga tidak mampu memberikan jawaban yang memuaskan terhadap pertanyaan yang serupa.
Kerusakan fisik semata, mungkin tidak cukup menjadi motif kecemasan kita dibanding dengan besarnya konstribusi yang disumbangkan oleh perusahaan untuk pendapatan asli daerah (PAD) yang bersangkutan. Atau berapa tenaga kerja yang mampu di tampung perusahaan. Akan tetapi perlu diingat bahwa kawasan ini menyimpan potensi biodipersity yang tak ternilai, bahkan jauh sebelum kerusakan mulai dirasakan, pemerintah dengan bijak telah menetapkan beberapa tempat di dalam kawasan karst Maros Pangkep sebagai kawasan konservasi, diantaranya CA. Bantimurung, CA. Karaenta. Dan TWA Bantimurung serta TWA pattunuang Asue  di Kab. Maros serta CA. Bulusaraung di Kab. Pangkep.
Salah satu tujuan konservasi ini adalah untuk melindungi beberapa spesies Flora dan Fauna endemik yang diketahui Menghuni kawasan Kars Maros Pangkep seperti Kera Hitam (Macaca maura), ( Penelopides exahatus), Burung Enggang Besar Sulawesi (Rhyticerus cassedix), Kuskus Sulawesi ( Phalanger celebencis), Kuskus Beruang ( Phalanger ursius), Musang Sulawesi  (Macrogolidia messenbraecki)  Burung Enggang Sulawesi, Kayu Eboni (Diospyrus celebica) serta puluhan jenis insekta (Kupu-Kupu) yang diantaranya ada yang tergolong langka dan endemik. 
 
Upaya perlindungan seperti ini mestinya mampu melestarikan keanekaragaman plora fauna terutama yang berstatus endemic, akan tetapi kenyataanya dalam kawasan konservasi ini juga tidak luput dari ancaman kerusakan. Sebutlah misalnya TWA Bantimurung yang begitu populer dengan keaneka ragaman kupu-kupunya. Kenyataan sekarang populasi kupu-kupu bantimurung  merosot drastic akibat penangkapan liar dan tidak terkendali. Ironisnya hasil tangkapan liar ini dijual secara bebas dan murah meriah kepada pengunjung di dalam kawasan.
Nasib keluarga insecta ini agaknya perlu mendapat perhatian serius kalau tidak ingin Julukan sebagai The Kingdom Of Butterfly untuk Bantimurung menjadi tinggal nama dan sejarah belaka. Setidaknya fungsi penangkaran kupu-kupu yang dimiliki kawasan diaktifkan dan dioptimalkan untuk mengimbangi laju mortalitas akibat degradasi habitat dan penangkapan liar.
Ketidak beresan manajemen pengelolaan Taman Wisata Alam menjadi salah satu penyebab utama banyaknya kerusakan yang timbul sehingga hampir semua tempat-tempat wisata dalam kawasan mengalami banyak kerusakan, sehingga paket -paket wisata alam yang ditawarkan menjadi tidak menarik lagi. Kawasan perguaan (Endo karst) yang sangat sensitif terhadap interaksi manusia juga menjadi sasaran eksploitasi keparawisataan tanpa studi kelayakan sebelumnya, sehingga dalam waktu singkat, beberapa gua yang ditawarkan sebagai objek wisata mengalami kerusakan parah baik biologis maupun estetik. Salah satu penyebabnya adalah intensitas kunjungan yang terlampau tinggi dan tidak adanya pengetahuan yang memadai tentang etika menelusur baik oleh pengelolah apalagi pengunjung. Biasanya pengujung dibiarkan menelusur tanpa pendamping yang mengerti etika penelusuran gua.
Sekarang ini kalau kita mendatangi gua-gua wisata seperti Gua Mimpi di Bantimurung atau Gua-gua di TWA Pattunuang Asue jangan berharap akan menjumpai keindahan ornamen gua atau fauna yang khas hidup dalam kegelapan abadi, karena telah dipenuhi dengan coretan-coretan yang tidak enak dipandang mata dan keunikan fauna gua sendiri telah raib entah ke mana.
Ditengah serubuan berbagai kepentingan seperti ini, muncul ide penetapan sebagian besar kawasan karst maros pangkep sebagai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Kehadiran ide Dewa Penyelamat Nasional ini diharapkan mampu menjawab komplik antara kepentingan ekonomi dan pelestarian alam yang seharusnya dapat berjalan berdampingan. Semoga Taman Nasional itu nantinya bukan sekedar nama belaka. Jangan biarkan bukit-bukit karst itu hancur jadi cadas merangas….!

Karst Pegunungan Matarombeo

Indonesia, Sulawesi bernama “CELEBES” diberikan nama oleh seorang pelaut Joseph Conrad
      Sulawesi  adalah sebuah pulau yang ditutupi oleh hutan primer dengan beragam macam floura dan fauna. Pulau Sulawesi memiliki 6 provensi, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi  Tenggara. Sulawei tenggara juga memiliki kawasan karst terbesar di antaranya karst pegeunungan Mekongga 2620 m dpl dan karst pegunungan Matarombeo 1960 M dpl dan pasti memiliki potensi gua. Karst Sulawesi Tenggara sangat menawarkan banyaknya sinkhole – sinkhole dan bahkan kita bisa mendapatkan sinkhole terbesar dan memiliki kedalaman 2000 m apabila kita mencarinya. Dua kawasan ini yang memiliki potensi daya tarik besar buat para Speleologi, Speleunker, Speologist, Caver dan apapun namanya.
Dok: Valantine
           Kawasan karst pegunungan Matarombeo berada di sebelah utara Sulawesi Tenggara dan kawasan kasrt ini masih kurang yang menyentuhnya. Di sebabkan susahnya akses menuju lokasi ini karena kawasan indonesia timur sangat terlambat melakukan pembangunan sarana, karena kami melihat masih banyaknya daerah yang terisolasi
Ket: warna merah batu gamping

Karst pegunungan Mekongga

Puncak gunung Mekongga berada diketinggian 2620 mdpl, tidak begitu tinggi kalau dibandingkan dengan gunung lain yang sering didaki oleh para pendaki gunung di nusantara. Tapi menariknya puncak gunung ini berada dalam bentang alam Karst dataran tinggi yang ketebalannya diatas 2000m. Kawasan karst ini memanjang dari Desa Ranteangin ketimur melewati puncak Mekongga sampai ke Desa Alaha bagian selatan. Ini memungkinkan terbentuknya lorong gua horisontal yang panjang dan gua vertical yang dalam.
Adanya beberapa Resurgent di pantai Tamborasi menandakan sebuah sistem hidrologi yang besar berada dikawasan karst ini. Sangat logis kalau banyak speleolog dan caver luar negeri tertarik mendatangi daerah ini.
Bagaimana dengan Caver lokal?
sumber : indra wahyudi


 
 

Speleologi Makassar

Pusat Speleologi Makassar adalah sebuah wadah yang memiliki inisiatif pelestarian Kawasan karst karena sekian banyak caver di sulawesi dan memliki daerah karst yang luas.
Semua dari mereka memiliki semangat yang bersama  di bawah tanah. Mereka melakukan kegiatan olahraga tidak lepas dari sisi ilmiah di bidang geologie, arkeologie, hidrologie paleontologie, klimatologie, biologie dan disiplin ilmu lainnya yang berlangsung digelapnya bawah tanah